Sabtu, 09 November 2013

Ngagas ka Bali (Bagian ke-4)

Minggu, 3 November 2013 (Hari ke-2 di Bali)
Terbangun oleh alarm hp yang sengaja distel sebelum tidur. Alarm berbunyi pada Pkl.04.00 yang berarti sudah Pkl.05.00 WITA karena memang jam hp tidak diubah ke Waktu Indonesia Bagian Tengah. Bergegas menuju wc untuk ambil air wudlu lalu sembahyang Shubuh dengan beralaskan jaket. Selesai beribadah HI membuka berkas kisi-kisi pengerjaan soal testing CPNS. Tak berapa lama, kedua rekan sekamar HI pun terbangun, mereka langsung mandi.

Selesai bersih-bersih, sengaja HI membereskan barang-barang supaya nanti setelah selesai testing bisa langsung gas menuju Denpasar. HI beserta rekan keluar penginapan Pkl.07.00. Lalu kita menuju ke tempat testing masing-masing. HI menuju SMP N 2 Amlapura (Ibu kota Kab.Karangasem). Sesampainya di lokasi teesting, HI bergegas mencari ruangan nomor 15 tempat nomor testing yang tertera di kartu. Setalah ditemukan, HI kembali membuka berkas soal sambil menunggu jam masuk. 30 menit sebelum jadwal masuk, seluruh peserta testing dikumpulkan di lapangan untuk sedikit diberi pengarahan oleh panitia. Semua peserta terbagi ke dalam 27 ruangan (kalau tidak salah). Per ruangan 20 orang (20 x 27 = 540 atau dibulatkan 600), sedangkan ketika membuka pengumuman, yang lolos seleksi administrasi sejumlah 1019 orang. Entah memang di 2 lokasi testing kan atau memang yang datang mengikuti testing hanya 600 orang. Formasi guru Bahasa Indonesia untuk SMA yang dibutuhkan sejumlah 10 orang.

Testing dimulai pada Pkl.09.00 WITA. Soal berjumlah 120 butir. Yang terdiri dari materi (secara berurutan) kepribadian, bahasa, hitungan, sejarah, dan kenegaraan. Sengaja HI mendahulukan soal hitungan, karena dirasa lemah untuk materi ini. Jadi, punya waktu banyak untuk mengerjakannya. Alhamdulillah, soalnya tidak terlalu sulit. Beberapa soal dapat dikerjakan dan terdapat jawabannya. Jenis soal yang terakhir dikerjakan HI adalah soal kepribadian. Jenis soal ini mengukur tingkat imajinasi kita ketika berhadapan dengan berbagai situasi pekerjaan. Sekitar 15 menit menjelang Pkl.11.00, HI sudah selesai mengerjakan soal. Dan intruksi pengawas, dilarang keluar sebelum bel keluar berbunyi.

Keluar ruangan testing, HI menuju kamar kecil untuk berganti stelan dari hitam-putih menjadi stelan ulin, hehehe. Selesai dari sana HI bergegas menuju Denpasar. Setelah kontek Sist Marlina dan Bli Ngurah, HI pamit izin balik kanan ke Denpasar. Alhamdulillah, dadah Karangasem, semoga nasib baik HI ada di sana. 

Gas dari Karangasem sekitar Pkl.11.30 WITA, sempat berhenti di ATM untuk ambil uang, juga sempat berhenti di perbatasan Karangasem. Sudah waktunya Dhuhur, HI niat Jama' Takhir Sholat Dhuhur. Memasuki Kota Denpasar, HI menepi ke pom untuk mengisi bensin. Spido menunjukan KM 64036 dan tank Blade pun diisi Rp 19.000 (Sesetan-Karangasem-Denpasar = 145KM)

Dan tujuan HI selanjutnya adalah Pantai Kuta. Dengan mengikuti papan petunjuk arah, akhirnya HI sampai di Pantai Kuta. HI kemudian menikmati indahnya Pantai Kuta yang sudah terkenal ke seluruh penjuru Indonesia bahkan Dunia. Hiasan-hiasan Kuta yang 'khas' pun banyak ditemui, walau kondisi saat itu begitu terik. Dan kembali HI menemukan saudara satu Sunda, berawal dari logo PERSIB yang dipakai di kaos mereka, akhirnya HI bercengkrama dan meminta foto bersama dengan mereka. Keluar Kuta, HI bermaksud membeli oleh-oleh. Oleh-oleh pun didapat, setelah berkeliling hunting barang bagus nan murah. Setelah dirasa cukup, ketika lihat jam hp menunjukan Pkl. 15.30 itu artinya Pkl 16.30 WITA. Hi pun bergegeas keluar menuju arah Gilimanuk. 

Di tengah perjalanan keluar dari Pantai Kuta, sembari mencari mesjid atau mushola, musibah pun menimpa. Di jalanan yang agak sempit, ketika HI bermaksud menyali Avanza, dari arah berlawanan muncul Vario yang berjalan agak ke tengah. Alhasil, HI tidak mampu melewati Avanza, dan dengan refleks meremas rem tangan sekencang-kencangnya. Gedubrak!! Pikiran HI langsung melayang 'gak bisa lanjutin perjalanan nih, ah luka parah nih, ah lama deh di Bali'. Namun, Alhamdulillah, Allah SWT masih melindungi HI. Setelah mampu berdiri, lalu berjalan ke arah kiri jalan, HI melihat kondisi yang hanya lecet sekitar 3cm2. Kondisi Blade pun hanya step yang bengkok lalu spion yang copot serta baret di body nya. Setelah minta maaf kepada pengendara Vario, HI pun bergegas melanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan HI memohon ampunan kepada Tuhan, karena telah mengakhirkan pelaksanaan sholat, apalagi ada Dhuhur yang belum dijama'.Alhamdulillah, di daerah Tabanan, HI menemukan mesjid besar di kiri jalan. Ashar dan Jama' Takhir Dhuhur. Selesai sholat, HI pergi ke Alfa untuk membeli Betadine dan air minum, lalu Pkl.17.30 HI melanjutkan perjalanan menuju Gilimanuk.

Memasuki perbatasan Jembarana, waktu maghrib tiba. Tak mau kejadian Ashar tadi terulang, HI mencari mushola dan tak berapa lama menemukan pom yang terdapat musholanya. Selesai sholat maghrib berjamaah, HI kembali melanjutkan perjalanan. Di KM 64153 HI menepi ke pom yang hari kemarin juga sempat singgah di sini untuk mandi dan beristirahat, pom Banyu Biru tepatnya. Rp 17.000 masuk ke tank Blade. (Kota Denpasar-Gilimanuk = 117KM). Tanpa berlama-lama di pom, lanjut gas menuju pelabuhan Gilimanuk. Pkl.20.50 WITA tiba di Pelabuhan, Setelah melalui pemeriksaan SIM beserta STNK, tiket pun HI beli. Pkl. 20.15 (akhirnya pakai lagi) WIB HI menyebrang ke pelabuhan Ketapang. Berbeda ketika menyebrang ke Bali, kali ini di kapal terasa sepi, karena yang melakukan penyebrangan hanya sedikit. 

Kapal terasa oleng kapten, apa karena air laut pada malam hari memang sedang bergelombang besar. Mual pun terasa, untungnya tak sampai mabuk laut. Pkl.21.20 WIB Kapal menepi, HI pun bergegas keluar dan melanjutkan perjalanan. Sempat kebingungan arah menuju Jember, akhirnya HI gas menuju Kota Banyuwangi. Sengaja ambil jalur selatan, karena pas berangkat sudah merasakan jalur utara. Tepat di Kota Banyuwangi, HI menepi untuk makan, lapar pemirsahhhhh.. Sambil makan, HI tanya-tanya kondisi jalan yang akan dilalui. Setelah mendapatkan info jalur, akhirnya diputuskan menginap di mushola sebuah pom di akhir Kota Banyuwangi. Tidurnya tidak nyenyak, karena banyak nyamuk, heu heu heu... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar