Jumat, 08 November 2013

Ngagas ka Bali (Bagian ke-2)

Hari ke-2 (Jumat, 1 November 2013)

Bangun pagi Pkl.04.10, lakukan ibadah serta bersyukur masih diberi kesempatan umur untuk melanjutkan perjalanan menuju Bali. Dilanjutkan dengan membuka kisi-kisi seputar pertanyaan yang mungkin keluar nanti pada saat testing. Hari mulai terang, HI pun ingin merasakan sejuknya udara pagi Ngawi dengan berjalan mengelilingi kompleks perumahan Mas Awal. Ada hamparan sawah yang membuat mata tak ingin meninggalkan pemandangan hijau nan sejuk tersebut. Waktunya sarapan, sambil ditemani Mas Awal, kami berbincang mengenai jalur mana yang harus dilewati untuk sampai ke Banyuwangi, tepatnya pelabuhan Ketapang. Ada dua opsi yakni lewat jalur utara (Nganjuk-Pasuruan-Situbondo-Banyuwangi) ataukah jalur selatan (Nganjuk-Kediri-Malang-Banyuwangi). Namun, Mas Awal menyarankan, kalau memang ingin cepat, ya silakan lewat jalur Utara. Akhirnya HI pun ikut saran Mas Awal. Sehabis sarapan, HI pun bersih-bersih, mandi di Ngawi, hehehe...

Tepat Pkl.08.10 HI keluar dari rumah Mas Awal. Dengan diantar beliau menuju jalur menuju Nganjuk akhirnya kita berpisah di sebuah jalan besar. Terima kasih Mas Awal, mau menampung dan berbagi cerita serta memberi info jalur. Setelah sekitar 15 menit perjalanan, HI menepikan motor di bengkel, untuk stel rantai dan juga pasang baut spakbor yang copot entah di mana. Keluar Ngawi menuju Nganjuk, ada sebuah truck yang terbaring di tengah jalan. Pkl.10.05 HI menepi di Pom daerah Nganjuk di KM 63371 mengisi bensin Rp 20.000. (Ngawi-Nganjuk = 124KM). Karena jalanan Ngawi-Nganjuk itu lurus, dan relatif kosong, maka HI bisa geber motor hingga 90KPJ. Alhasil Bensin full tank fun cepat habis, hehehe. 

Memasuki daerah Wonosari (entah masih daerah Nganjuk ataukah sudah masuk ke Jombang atau mungkin sudah masuk Mojokerto, HI tidak tahu karena tidak sempat bertanya, hehehe), sudah tiba waktunya sholat Jumat. HI pun menepi di mesjid. HI mendengarkan khotbah dengan penuh perjuangan, karena sang Khatib membacakan khutbah dengan berbahasa jowo halus, mudeng iki, hehehe. Sholat Jumat selesai, HI gas kembali sekitar Pkl.13.05 WIB. 
Memasuki Sidoarjo, HI kebingungan mencari arah jalan menuju Pasuruan. Karean jalanan begitu macet. HI melewati daerah hamparan lumpur Lapindo, masuk ke flyover, masuk daerah kota Sidoarjo. Dan merasakan macetnya Sidoarjo, akhirnya masuk ke jalan menuju Pasuruan. Usut punya usut, papan penunujuk jalannya terhalangi oleh mobil yang terjebak macet tadi. HI terjebak di kemacetan Sidoarjo sekitar 20 menit lamanya. Pkl.15.05 HI menepi masuk pom ngisi bensin dan juga istirahat sholat Ashar. KM 63515, tank diisi Rp 21.000. (Nganjuk-Pasuruan = 144KM). 

Begitu mau gas lagi, eh ban Blade nya malah memble. Atuh kedah ditambal, untungnya tukang tambal ban tak jauh dari pom. Gas lagi. Masuk Probolinggo, ketemu sama jalan menuju Bromo, jepret dulu, sekalian mengingat jalur HBD 2011. HI pernah ke Bromo bersama rombongan klub-klub Honda Jawa Barat. Mantap, ga kepikiran HI bisa lewati jalan ini lagi dengan motor, hehehehe. Memasuki daerah Polres Probolinggo, HI bertemu sama 3 motor Satria FU plat H, stelan touring, maksud HI ingi sama-sama riding bareng, eh ternyata 3 motor itu kecepatanya ga lebih dari 50KPJ. Akhirnya HI izin gas duluan. hehehe..
Waktu Maghrib pun tiba. HI pun menepi di daerah Paiton. Tepatnya di Mesjid Raudlatut Thohirin, Paiton, Probolinggo. Kalau tidak salah, sekitar beberapa kilometer sebelum PLTU. Seperti hari sebelumnya, kalau memasuki Maghrib, HI selalu rest lama supaya bisa sholat Isya tanpa harus di jama atau sholat isya di akhir waktu. Sambil menunggu jeda Isya. Selepas Maghrib, ketika cek hp ada 17 sms, dan 15 miscall, mungkin karena tadi di Pasuruan, HI pecah ban. Namun, oleh teman HI yang di Ciamis, disebut trouble, ya akhirnya kaya gitu deh. "Trouble dimana bro?" "posisi dimana bro?" seperti itulah garis besar sms yang masuk.

HI juga sempat berbicara dengan penduduk setempat mengenai jalur yang nanti akan dilalui HI menuju Banyuwangi. Menurut orang yang diajak bicara, setelah PLTU ada hutan, namun tak terlalu luas. Akan tetapi, nanti setelah Situbondo, baru akan melewati hutan Baluran. Seperti apa Baluran? Nanti kita ceritakan ketika HI melewatinya. HI berbincang dengan penduduk setempat sambil ditemani sayup-sayup lagu pengantin baru, rupanya  ada yang ngantenan.

Selepas Isya, HI langsung bergegas, supaya sampai ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi tidak terlalu malam. PLTU di malam hari begitu terang, serasa memasuki Jakarta yang dihiasi gedung-gedung bertingkat nan gemerlap oleh kilau lampu, Subhanalloh. Setelah PLTU ada sedikit hutan, namun ramai oleh mobil yang lalu-lalang. Sekitar 15 menit sebelum kota Situbondo, tepatnya di Panarukan, HI menepi di pom. Ngisi bensin Rp 19.000 KM 63631 (Pasuruan-Situbondo = 116KM, sama dari Pasuruan-Situbondo, bejek gas). Jajan dulu Proman, biar cenghar, hehehe.

Masuk daerah Situbondo kota, tepat di lampu merah, ada seorang ibu-ibu bertanya:
"Mas, plat Z itu daerah mana ya?" (dengan logat bahasa Jawa yang kental dan khas)
"Ciamis Mba, Jawa Barat"
"Ooo ya ya ya, jauh ya Mas ya, jauh ya" (sambil tersenyum)
Sebenarnya pertanyaan seperti demikian sudah HI dapatkan tiap kali masuk ke pom sejak dari Ngawi. Namun, untuk yang ini serasa berbeda karena ibu tersebut dengan ramah dan penuh senyuman sehingga adem rasanya, hehe.

Keluar kota Situbondo, ada kecelakaan. Motor Satria FU masuk ke kolong truck juga ada Honda New Blade yang sudah ringsek terparkir, Innalillahi. Dan akhirnya, masuk daerah Alas (Hutan) Baluran. Hutan ini merupakan Taman Nasional Hutan Baluran yang terletak di daerah Asembagus, perbatasan Situbondo dengan Banyuwangi. Baluran terletak di pesisir pantai timur Situbondo. Ketika awal masuk Baluran, HI sengaja berada di belakang mobil bis, sekedar jaga-jaga jikalau nanti terjadi hal-hal yang tak terduga. Pertengahan Baluran, HI disalip oleh sebuah motor Satria FU yang ternyata dia anak club Smash Banjarnegara, Jawa Tengah. HI ikut aja di belakang motor dia sampai habis Baluran. Di tengah hutan Baluran ada beberapa mobil truck gandeng yang mogok, bisa dibayangkan kalau HI malam-malam pecah ban atau mogok di hutan itu, Allohu Akbar, ngeri kali.

Dan Alhamdulillah, sampai juga di Pelabuhan Ketapang Pkl.22.30. HI diajak nginep di Hotel Tanjung Wangi, daerah Pelabuhan Ketapang oleh teman yang tadi bareng dari Baluran. Ternyata di hotel juga sudah ada temannya yang menunggu. Akhirnya sekamar kita berempat, dan istirahatlah HI di sana. Hari kedua perjalanan selesai. Saatnya merebahkan badan. KM akhir darat Jawa Timur 63731.

Ngawi-Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) = 484KM, 12 jam perjalanan + 3 jam istirahat. Bensin Rp 81.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar