Selasa, 12 November 2013

Kemah Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan bagi Siswa SMA Se-Jawa Barat Angkatan Ke-2 Tahun 2013 (Bag.2)

Sambungan dari sini
Rabu, (20/10) “Good Morning buper kiara payung.. selamat pagi Jatinangor, wilujeung enjing Sumedang, shobahul khoir sangga perintis F ambalan Cut Nyak Dien..” J
Sama halnya seperti di Ar-Risalah, aku bangun pukul 03.30 untuk melaksanakan keperluan pribadi, yaitu mandi.. “bbbbrrrrrr… sensasinya itu loh, cool bangett!”

Ba’da subuh, kegiatan pertama kami adalah menyimak meteri kuliah subuh dari Kak Ena Supena. Dan materinya adalah :
Ibadah terbagi 2  :
1. ibadah makhdoh
2. ibadah ghairu makhdoh
Ibadah makhdoh merupakan ibadah yang diperintahkan langsung oleh Allah swt. Dan wajib dilaksanakan, kecuali dalam keadaan darurat.
Contoh   : sholat 5 waktu
Tidak wajib sholat bagi      :
·         Orang yang tidur
·         Orang gila
·         Orang yang belum baligh
Indikator orang berkarakter               : S.E.S.O.S.I.F
Ø  Spiritual
Memiliki keyakinan agama yang kuat
Ø  Emosional
Peka terhadap perasaan orang lain
Ø  Sosial
Kecerdasan dalam bergaul
Ø  Intelektual
Kecerdasan; ilmu pengetahuan
Ø  Fisikal

Memiliki keterampilan
Learning to be..
Belajar untuk menjadi..
Kita dibentuk untuk menjadi subjek dan objek bagi diri sendiri..
Yaitu sosok yang mampu memimpin dan dimpimpin.. “SIAP!”

Untuk merefresh diri, “sekarang waktunya senam pagii..” senam paling heboh yang pernah kualami. Usai senam, kami kembali ke tenda untuk sarapan pagi dan persiapan apel tenda di ambalam masing-masing. Menu menu sarapan pagi ini adalah nasi goring.. “santaapp..”
Perut sudah terisi, dan telah siap untuk mengikuti segala aktivitas pada hari ini. Usai apel tenda, kamimenuju aula untuk kembali menyimak materi luar biasa yang disampaikan oleh Kak Dedi mengenaisi sifat seorang pemimpin, mari kita simak bersama-sama..

Kepemimpinan merupakan suatu seni untuk mempengaruhi seseorang atau orang banyak untuk mencapai suatu kesepakatan.
Sifat pemimpin     :
·         Sportif
Tidak lepas dari komunikasi.
·         Direktif
Keteguhan dalam memerintah, namun tidak memaksakan kehendak sendiri
Kunci untuk menjadi pemimpin yang baik adalah selalu “disiplin” terhadap waktu..

Sebelum diilanjutkan ke materi berikutnya, “sekarang waktunya makan cemilan pagii.” Seperti biasa, makanan ringan yang andalan, yang mulai menjadi makanan favorit kami adalah ubi rebus, kacang rebus, gorengan, plus minuman khas yang sudah cukup lama tak kutemui, “bajigur”  yang selalu dapat menghangatkan suasana Jatinangor. “mantap!”

Tak lebih dari 10 menit, materi pun dilanjutkan.. dan kini saatnya kita berwirausaha bersama Kak Aminudin.. berkaitan dengan materi sebelumnaya, disini kita mulai belajar untuk benar-benar dapat memanage waktu singkat yang kita miliki. Karena wirausaha merupakan suatu proses memanage sesuatu untuk menjadi berharga, derta memperoleh keuntungan benetif dan profit.. mari kita mulai mengatur waktu yang kita miliki!

Intruksinya :
Buat sebuah jam diatas selembar kertas
Lihat disekitarmu, carilah seseorang yang akan kau ajak untuk berbisnis
Mulailah percakapan, dan buat janji dengannnya
Misal: pada pukul 13.00 saya akan bertemu dengan Lia di café untuk membahas rencana pembabgunan pabrik kerupuk..
Teruslah cari rekan bisnismu, dan jangan sampai ada wktu yang terbuang sia-sia
Selamat berbisnis J

Karena kecapean usai seharian berbisnis, “it’s time to ISOMA..”
Ba’da dzuhur sekitar pukul 13.30 kegiatan kembali dilanjutkan. Tapi kali ini suasananya berbeda, yang biasanya indoor mendengarkan materi, sekarang waktunya kami meregangkan tubuh yang cukup kaku,untuk bermain games.. “yeee..” Permainannya adalah rawa beracun, ular kobra, air amanah, evakuasi, dan tegak bendera.

Menjelang waktu ashar, kami rehat sejenak dan disambung kembali dengan permainan lanjutan yaitu bermain bola sampah yang dibuat oleh sendiri.. Karena cuaca yang tidak memungkinkan untuk kami melanjutkan permainan, akhirnya kami sesegera mungkin mempersiapkan diri untuk melaksanakan apel penutupan; penurunan bendera. Kebetulan, kali ini sangga Perintis F yang menjadi petugas.. “Alhamdulillah, sukses”

Alam mulai marah, dan musuh terbesar pun sudah tak sabar untuk menyerang kami semua.. “clak.. clakk.. clakkk..” rintik hujan mulai turun membasahi tenda, dan membuat suhu di Buper Kiara Payung menjadi semakin terasa sangat dingin. “bbrrrrr tirisssnya pooll…” Tapi bagi anak pramuka seperti kami, hujan bukanlah sebuah hambatan bagi kami untuk melanjutkan aktivitas yang masih menanti.. “semangaatt kaka..” J

Usai ISOMA, kegiatan kami ba’da isya kali ini adalah Public speaking. Bersama Kak Daria, mari kita bersama-sama menumpas rasa malu yang ada dalam diri, membuka hati lebar-lebar, dan memberanikan diri untuk dapat menyampaikan sepatah dua patah kata, saling berbagi ilmu dan bertukar pengalaman kepada khalayak banyak yang ada disuatu tempat.. “siap??”

Public speaking artinya, berbicara dihadapan orang banyak.
Yang harus diperhatikan   :
·         Penguasaan panggung
·         Penguasaan materi
·         Penguasaan audience
·         Penguasaan setting
Bahasa

Merupakan alat komunikasi yang digunakan sebagai simbol-simbol.
Tipe-tipe atau karakter seseorang   :
·         Analitik (analisis penampilan)
·         Tak terarah
·         Gagal (tak ada gunanya)
·         Profesional (yang diharapkan)
Anak pramuka penampilannya harus berbeda..
Mulai rubah pola pikir..
Karena, “leader must be a good model”
Gunakan prinsip 3K            :
Ø  Komitmen
Ø  Kerja sama
Ø  Kekeluargaan

Buat dan tata oleh sendiri..
Aktivitas pada hari ini cukup melelahkan, dan agak galau juga gara-gara hujan.. tp over all, bagiku semuanya tetap mengesankan J “it’s time to sleep-,-..” harus full charge fisik dan mental karena kegiatan di hari esok akan jauh lebih menantang lagi.. selamat menikmati tidur  nyenyak di malam kedua, dan sambut hari esok dengan semangat baru.. “good night buat yang disana”.

Kamis, (31/10) “udah mulai terbiasa dengan hawa dingin Kiara Payung.. Good Morning!” agenda pagi ini masih sama.. yaitu keperluan pribadi, kuliah subuh, yang dilanjutkan dengan olahraga pagi di lapangan, sarapan pagi, dan apel tenda. Then, kami mempersiapkan diri untuk petualangan baru, yaitu penjelajahan keliling Buper.. “ok, let’s go kawan” J

Materi penjelajahan kali ini meliputi, Pionering, PBB, bermain peran, sketsa panorama, menaksir tinggi pohon, menu masakan siang, kompas, P3K, sandi, hasta karya.. diperlukan kebersamaan, kekompakkan, dan kedisiplinan dalam penjelajahan ini.. dan jangan pernah lupa untuk selalu menebarkan senyuman khas anak pramuka J “salam pramuka!”.
Usai keliling Buper seharian, waktunya ISOMA.. isi dulu bensin, dan siap untuk mengikuti games lanjutan yaitu spider web, meraih bintang dan tandu pahlawan. Istirahat sejenak, dan persiapan buat karnaval bersama kontingen masing-masing.. “Ciamis, MANTAP!” Cape, keliling-keliling terus.. ISOMA dulu deh! Seperti biasa, langsung menuju sekretariat untuk mengambil cemilan andalan.. selamat menikmati, selamat beristirahat sejenak sebelum nanti malam melaksanakan suatu tradisi yang tak boleh untuk dilewatkan.. “persiapan api unggun”.

Menjelang acara inti, sama halnya dengan kontingen lain Ciamis pun mempersiapkan diri untuk menampilkan sebuah “kreasi seni sederhana, namun penuh makna” bismillah..
Rawe-rawe rantas,
Malam-malam tuntas,
Bersatu kita teguh,
Bercerai kita runtuh..

Upacara penyulutan unggun api pun dimulai..
“deg.. deg.. deg..” walaupun ini bukan kali pertama aku menyaksikan prosesi upacara penyulutan unggun api, namun kesannya selalu sama seperti yang pertama.. penuh kesunyian, mendebarkan, dan selalu bisa membuat bulu kuduk ini berdiri.. “merinding..”

Penampilan kreasi seni, dimulai..
Semua kontingen memiliki cirri khas dan kreatifitas masing-masing, mantap!!
Ditengah acara, usai tampil per-kontingen kami pun rehat sejenak sambil menikmati makan malam bersama anak-anak Ciamis.. “kalo lagi gini, suasana kekeluargaannya kerasa banget” menu special, untuk orang-orang special dalam sebuah acara special pula.. “santap liwetnya”.

Waktu menunjukkan pukul 21.30, sebelum kembali ke tenda masing-masing kami berkumpul terlebih dahulu untuk menikmati malam terakhir di Jatingor ini, bersama anak-anak Ciamis. “nelangsaa.. kapan lagi bisa kumpul-kumpul kaya gini, kapan coba bisa ketemu lagi??” L

Aku kembali ke tenda sekitar pukul 22.30, dan sekarang waktunya untuk tidur..
“selamat tidur, semoga kesan malam terakhir ini selalu tersimpan dalam benak kalian semua”.

Bersambung ... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar