Rabu, 18 Desember 2013

Honda Blade Bandel Diajak Menerabas Banjir

Musim penghujan dengan intensitas hujan lebat, di kota besar banyak di jumpai genangan air hingga tingginya selutut orang dewasa. Jika kita tidak mengerti trik mengendarai motor dalam medan banjir akan mengakibatkan motor mogok atau trouble. Biasanya karena busi atau spark plug terendam air atau karbunya kemasukan air atau juga air masuk lewat knalpot sehingga motor jadi mogok. 

Motor Honda Blade yang HI pakai menerabas banjir
Sepulangnya dari gelaran Honda Bikers Day 2013, HI mengantarkan dulu rekan boncengan menujuju daerah Baleendah. Ketika memasuki daerah Bandung tepatnya 2KM setelah perempatan Muhammad Toha, Jalan Soekarno Hatta HI dihadapkan oleh kondisi jalan yang digenangi air banjir setinggi hampir 50cm. Terbersit untuk kembali balik arah dan mencari jalur alternatif, akan tetapi HI belum tau medan daerah tersebut. Bisa-bisa kesasar dan waktu tempuh menajdi lama uga mengingat waktu itu sudah malam, akhirnya HI memutuskan untuk menerabas jalan yang banjir tersebut. Dan dari peristiwa tersebut, HI dalam hal ini bermaksud memberikan sedikit trik dan tips yang kemarin sempat dilakukan ketika melewati jalanan yang digenangi air banjir.

Dari yang pernah HI dengar dari beberapa rekan Komunitas Motor Honda dan juga hasil membaca sebuah tabloid otomotif mengenai trik menerjang banjir dengan sepeda motor prinsipnya adalah karburator harus tidak boleh kemasukan air, busi tidak boleh tenggelam dan knalpot tidak boleh kemasukan air. Berikut ini tips mengendarai motor saat banjir: 

Pastikan busi aman oleh jangkauan air banjir. Busi merupakan salah satu komponen pengapian, jadi tidak boleh kena air. Karbu juga harus aman dari kemasukan air. Knalpot tidak boleh kemasukan air. Jika banjir sampai menenggelamkan knalpot, pertahankan agar air tidak masuk. Caranya dengan menarik gas atau gas tinggi diimbangi dengan pengereman supaya tekanan gas buang menahan air tidak masuk. Pertahankan sampai knalpot aman dari rendaman air. Khusus untuk motor bebek, jangan memaksa jika tidak ingin mendorong motor anda yang mogok. Kendalikan kecepatan, untuk menghindari terseret arus banjir. 

Akan tetapi, ketika kemarin HI menerjang banjir, mesin motor yang terdapat busi, itu tenggelam terkena air banjir. Knalpot juga terendam air. Teknik yang HI pakai waktu itu adalah motor dalam kondisi gigi satu, pertahankan gas tidak lebih dari 40 KPJ juga sedikit menekan rem tangan. Lalu ketika selesai menerjang banjir, jangan langsung dibejek gasnya, silakan rasakan dulu apakah terjadi mesin mberebet atau tidak. Jika tidak, silakan lanjutkan perjalanan. Dari tiga genangan air yang dilewati kemarin yang bervariasi tingginya, semuanya berhasil dilewati dengan teknik yang HI pakai tadi. 

Kemudian, keesokan harinya, HI mencoba mengecek kondisi busi beserta padudnya, ternyata di dalam padud ada plastik penutup pangkal busi. Entah siapa yang memasang, HI juga tidak mengetahuinya. Sedikit informasi, bahwa padud busi dan juga busi yang HI pakai, kesemuanya masih standar pabrikan AHM. Padudnya bermerk NGK, sedangkan busi memakai Denso.

Demikian, semoga berguna. 

1 komentar: