Bismillahirrohmanirrahiim..
SMA dan SMP Terpadu Ar-Risalah Ciamis mengadakan acara rutin tahunan yakni Five Competition dan Ar-Rislah Expo 2013. Dalam rangkaian acara yang akan dihelat selama tiga hari ini, dari 24 s.d 26 Mei 2013 diadakan 5 mata lomba yang akan diikuti oleh SD/Sederajat, SMP/Sederajat, dan SMA/Sederajat se-Priangan timur. Juga disediakan stand-stand hasil kreasi anak-anak SMP dan SMA Terpadu Ar-Risalah sendiri. Dalam rangkaian kegiatan ini juga diadakan Pelatihan Safety Riding, teknik berkendara sepeda motor yang benar dan tidak membahayakan bagi pengendara maupun orang lain.
Pelatihan safety riding ini sengaja diadakan dengan mengundang instruktur safety riding dari PT Daya Adicipta Mustika (DAM) Bandung, main dealer sepeda motor Honda untuk pemasaran Jawa Barat. PT DAM mengutus 2 orang instrukturnya yakni, Bapak Aldea Henry dan Bapak Asep Wawan Hernawan atau yang biasa dipanggil Pak Awe. Pelatihan ini meliputi teori dan praktik. Dalam teori yang dilaksanakan di Mesjid Putri ini dijelaskan seputar keselamatan berkendara, pentingnya pemanasan tubuh sesaat sebelum berkendara, kesiapan kendaraan, posisi berkendara yang ideal, serta materi-materi penunjang lainnya. Materi tentang perlakuan berkendara ini jarang sekali didapat oleh orang awam yang baru mengenal sepeda motor. Anak-anak komplek perumahan juga masih banyak yang tidak mengindahkan kaidah keselamatan berkendara dengan seenaknya tanpa memerdulikan keselamatan dirinya apalagi orang lain. Begitu juga dengan para santri di Ponpes Ar-Risalah, masih banyak dari mereka yang menyepelekan arti keselamatan berkendara.
Materi yang disampaikan diantaranya adalah kesiapan berkendara yang diperlukan untuk bersepeda motor, yang selama ini mungkin terabaikan dan jarang sekali orang yang mengaplikasikannya, diantaranya adalah:
Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip atau handle motor. Manfaatnya adalah, ketika kejadian jatuh dari sepeda motor, tangan kita terlindungi dari luka atau sekedar meminimalisir luka. Juga melindungi tangan kita dari kapalan (sasanggaleun/Sunda).
Jaket, sebaiknya yang mampu melindungi seluruh tubuh, baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar. Gerah memang, akan tetapi manjur untuk sedikit mengurangi gejala masuk angin usai berkendara.
Helm (minimal half face), sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala kita, poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm 'catok' dan sejenisnya. Manfaatnya sangat besar, melindungi otak manusia dari benturan keras ketika jatuh saat berkendara.
Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki. Melindungi dari kerikil yang terlempar mengarah ke kaki kita. Juga melindungi kaki dari luka saat terjatuh dari sepeda motor.
Selesai penjelasan materi, anak-anak diajak untuk kuis interaktif, mereka yang mampu menjawab dengan benar apa yang ditanyakan oleh instruktur, diberi marchendise, berupa tempat air minum berlogokan Honda .
Selesai menyimak materi teori, selanjutnya anak-anak diajak keluar masjid untuk melihat praktik berkendara. Yang diperbolehkan untuk praktik berkendara hanya siswa SMA saja, dikarenakan memang mengarah kepada batas usia memiliki SIM, yakni 17 tahun. Dalam materi praktik ini diajarkan:
Teknik pengereman, dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. teknik ini untuk membiasakan pengendara membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak berhenti berakselerasi. Kebiasaan meremas handle rem juga diajarkan. juga cara efektif dan jarak idela pengereman.
Teknik berjalan di lintasan lurus dan sempit, berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi pengendara untuk tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.
Teknik berjalan di lintasan ala 'bumpy-road', teknik ini untuk membiasakan pengendara memberi kenyamanan saat melewati jalan tidak mulus atau bergelombang. Berdiri dengan mengapit sepeda motor ketika menemukan model jalan bumpy inilah yang diajarkan.
Teknik 'slalom', dengan cone berwarna orange di lintasan. Teknik ini untuk melihat kemampuan menikung dengan cepat dari sisi kiri ke sisi kanan dan sebaliknya dengan asumsi kendaraan dengan kecepatan sedang. Lalu juga disuguhkan media berupa dua buah lingkaran, yang pada praktiknya, pengendara membentuk angka 8 mengitari 2 lingkaran tersebut. Dengan berlatih seperti ini, cocok utnuk hadapi kemacetan yang sering dijumpai kala berkendara.
Siswa begitu antusias ketika sesi praktik ini. Mereka silih berganti untuk mencoba bebagai media praktik yang telah disediakan. bagi siswa SMP, yang memang tidak diperbolehkan ikut praktik, disediakan Honda Riding Trainer, yang isinya merupaka simulasi berkendara secara visual (mirip-mirip game lah).
Kesan yang didapat adalah gampang-gampang susah. dari sekian banyak poin yang dipelajari, semua memiliki arti masing-masing dengan kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan. Semua itu dapat dimulai dari diri sendiri. Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuhi rambu lalu lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif sesama pengguna jalan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya Kami ucapkan kepada para instruktur, walau dengan kondisi penerimaan yang seadanya, tapi tidak mengurangi manfaat materi dan praktik yang telah diterima oleh siswa-siswi Ar-Risalah.
*Untuk foto-foto lebih lengkap, dapat dilihat di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar