Selasa, 01 April 2014

Kak Azrul Azwar, Mantan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 2003-2013 Meninggal Dunia

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun
Gerakan Pramuka Indonesia berduka, salah satu tokoh terbaiknya kini telah meninggalkan kita menghadap kembali kepada Sang Khalik. Ya.. Sore hari tadi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, sekira Pkl 17.55 WIBB. Kak Azrul meninggal dunia. Sedianya, Kak Azrul direncanakan akan melakukan operasi hati yang sudah lama dideritanya. Namun, takdir berkata lain, Allah SWT memanggil beliau terlebih dahulu. 

HI turut berbela sungkawa atas kepergian beliau ke sisi-Nya. Semoga arwah dan semua amal ibadah yang beliau perbuat semasa hidupnya, dapat diterima di sisi Allah SWT. Juga kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kesabaran atas kepergian beliau, Amiin. 

Berikut HI paparkan biografi singkat Kak Azrul Azwar
Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH. lahir di Kutacane, Nanggroe Aceh Darussalam, 6 Juni 1945 adalah seorang dokter dan ahli kesehatan masyarakat asal Indonesia. Ia sempat menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia selama dua periode berturut-turut dan Ketua STIKES Binawan Jakarta. Di lingkungan pemerintahan, Azrul pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, sedangkan di almamaternya, Universitas Indonesia, Azrul adalah Guru Besar Ilmu Kedokteran Komunitas dan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Kimia Farma, Tbk, serta Komisaris Utama PT Indo Farma, Tbk.

Foto bersama Kak Azrul Azwar di Rainas 2008
Azrul lahir dari pasangan perantau Minangkabau. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1972). Kemudian ia memperdalam ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kedokteran pencegahan di universitas yang sama. Lima tahun kemudian, Azrul memperoleh gelar MPH dari School of Public Health University of Hawaii. Pada tahun 1991-1996, ia menimba ilmu kembali dan memperoleh gelar doktor dalam ilmu kedokteran dengan hasil yudisium cumlaude.

Pada tahun 1973 Azrul menikah dengan dr. Rihna Azrul Azwar, teman se-almamaternya, dan dikaruniai 3 orang putra, Aidil Nusantara, Ilham Samudera dan Imam Dirgantara, serta 3 orang cucu, semuanya puteri. Kebiasaanya dalam menulis dituangkannya dalam beberapa judul buku dan artikel mengenai kesehatan. Selain itu, ia juga menulis beberpa novel, antara lain Dik Atun dan Mimi. 

Menjadi Pemimpin Redaksi majalah kesehatan beberapa kali dijalaninya, seperti pada Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. Di samping hobi menulis, ia juga aktif berorganisasi. Azrul pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI), Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, serta Ketua Umum Masyarakat Perlebahan Indonesia.

Azrul juga merupakan salah satu dokter asal Indonesia yang banyak terlibat dalam berbagai organisasi kesehatan dunia, antara lain menjadi konsultan World Health Organization (WHO), konsultan International Organization of Migration (IOM), Wakil Presiden Medical Association of ASEAN, Presiden World Medical Association (WMA), Presiden Confederation of Medical Association in Asia & Oceania (CMAAO), Ketua Umum Asean Scout Association for Regional Cooperation (ASARc) serta Ketua Umum Asean Regional Primary Health Care Cooperation (ARPAc).

Sebagian penghargaan yang sempat beliau raih, diantaranya: Adi Jasa Utama, Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta; First Class Citation Medal, Thailand Scout Organization, Bangkok; Silver Hawk Medal, Japan Scout Association, Tokyo; Tanda Kehormatan Melati, Gerakan Pramuka Indonesia, Jakarta; Pinggat Semangat Rimba Emas, Malaysian Scout Association, Kuala Lumpur; Silver Lion Medal, Singapore Scout Association, Singapore; Top Achievement Scout Medal, Association of Top Achievement Scout, Kuala Lumpur; Friendship Award, Korean Scout Association, Seoul.

Kak Azrul meninggalkan satu orang isteri dr. Rihna Azrul Azwar dan tiga orang anak (Aidil Nusantara, SE., Ilham Samudera, MS., dr. Imam Dirgantara) serta tiga orang cucu (Mutia Aidil, Hanna Aidil, Selma Ilham)

Selamat jalan Kak Azrul, jasa-jasa Kakak dalam memajukan Pramuka Indonesia dan juga bidang kedokteran Indonesia tidak akan pernah kami lupakan. 

2 komentar:

  1. Saya dari Pengakap Malaysia keturunan Indonesia juga pernah bertemu dengan bapak Azrul Azwar. Saya juga bersedih dengan pemegian beliau.

    BalasHapus
  2. iya kak, beliau sangat akrab dg siapa pun, tanpa mengenal siapa dia, jabatannya apa, bgitupun dg peserta didik, beliau trkenal dg keakrabannya dengan rekan2 di Dewan Kerja

    BalasHapus