Kamis, 27 Februari 2014

Gas ka Cikajang-Garut, Hadiri Nikahan Sahabat

Setelah menerima undangan berbentuk media sosial dari Triana 'Damar' Ari Wibawa mulailah HI merencanakan untuk dapat menghadiri acara tersebut. Alhamdulillah pada tanggal tersebut HI free, tidak ada kegiatan. Namun sayang, ketika kemari hari Minggu, 23 Februari 2014 berangkat ke resepsi pernikahannya, Hi hanya ditemani oleh sahabat yang juga kerabat mempelai pria, Ade 'Kotek' Mahmud Mujahidin. Rekan-rekan yang lain punya kepentingan masing-masing yang mungkin tak dapat ditinggalkan.

Minggu pagi, HI bersiap untuk berangkat. Sebelum menuju lokasi, HI nyampeur dulu ke Saguling-Kawalu. Asup ka gang nu sempit, kaca spion ge ngaitttttt.. hehehe. HI tak menggunakan si mBlade, melainkan menggunakan motor Honda Vario 110 milik Ujang Kotek. MBlade di parkir saja. Tak berapa lama di Saguling, kami pun bergegas berangkat. Di perjalanan yang penuh liku-liku, HI merasakan ada yang aneh ketika setiap kali membelokkan motor. Eeehh ternyata, Ujang Kotek, setiap kali HI membelokkan motor, badannya diposisikan berlawanan arah dengan tikungan. Motor belok ke kiri +HI sedikit merebah ke kiri juga, ehh eta Ujang Kotek mah ka katuhu gera, atuh jadi oyag eta motor gera. Begitu seterusnya, ketika HI membelokkan motor. Tak hanya ketika pergi, ketika pulang pun SARUA! Hahahaha.

Memasuki daerah Cilawu, HI sempat liat-liat ke sebelah kanan, maksudnya untuk melihat apakah ada jalan besar atau tidak. Karena sebelumnya, HI sempat browsing di Google Maps ternyata arah menuju Cikajang itu ada yang memintas jalan tanpa harus memutar ke Garut Kota terlebih dahulu. Namun, hasilnya nihil, HI tak menemukan jalan tersebut dan juga kalo nemu nantinya takut nyasab, ke kalah beki lila. 

Setelah sekitar 2 jam, karena memang HI tak terlalu menggeber kecepatan motor, Kami sampai di Ci(ka)surupan. Tinggal mencari daerah Sukatani RT 05 RW 03. Kami kebingungan juga, Sukatani na sebelah mana? Karena hasil dari bertanya, petunjuknya kurang jelas untuk dipahami. Setelah bertanya lagi di pangkalan ojek (di dekatnya ada janur kuninya, tapi bukan tulisan Triana dg Sinta, hehehe), ternyata Kami kalangkungan cenah. Balik kanan, dan cari arah jalan menuju Sukatani. Dan apa yang Kami dapatkan, Kami menemukan jalan turunan yang curam dan berbatu (batuna sagede-gede nangka kolot, baradag, hese ngajalankeun motor ge, geus kabayang we engke naekna kudu ngadorong motor). Seuseurian heula wen, hehehehe.

Akhirnya, Kami sampai juga di lokasi. Lokasi Sukatani tepat di kaki sebuah gunung atau bukit. Jadi, udaranya begitu sejuk, tiis, dan adem. Setelah Ujang Kotek menelpon keluarganya, ternyata keluarganya belum sampai ke lokasi, di jalan keneh. Dan Kami pun ngopi heula. Eh ternyata, Panganten mah geus datang. Dan ngincig we ka tempat acara. 

Kesan pertama sebelum masuk ke area acara, HI sempat terkejut. Karena di desa yang menurut HI mah terpencil eta teh, ada resepsi pernikahan yang begitu 'wah' hehehe. Nuansa tempat resepsi dibalut oleh warna hijau berbalut krem. pelaminan didominasi oleh warna putih. Terlihat kedua mempelai pun sudah bersanding. Setelah tadi HI terkejut dengan tempat (balandongan) resepsi yang 'wah', kini HI juga dikagetkan oleh dandanan mempelai wanita. Dia menggunakan gaun yang terlihat glamour dan anggun. Sang mempelai wanita tampak begitu cantik dibalut gaun berwarna hijau muda dan bermahkota setinggi sekira 20cm. Dan sang mempelai lelaki pun nampak gagah dengan balutan setelan berwarna selaras dengan mempelai wanita.

Setelah terkagum-kagum dengan tempat resepsi dan indahnya gaun kedua mempelai, HI pun istirahat sambil mendengarkan rangkaian acara. Jelang duhur, HI berkesempatan untuk memberikan selamat kepada kedua mempelai. Dilanjutkan dengan tuang (kaleresan pisan, nuju lapar, hihihihi). Selesai makan, Kami pun pergi ke mesjid, hendak melaksanakan Sholat Dhuhur. (cai wudluna tiis pisan bro, nyeleceppppp).

Kembali ke tempat acara, tamu undangan disuguhkan hiburan musik dangdut. Tak seperti kebanyakan grup orkes melayu yang kadang menghadirkan artis berbusana seronok, grup orkes yang tampil kemarin menampilkan artis-artis yang berbusana sopan dan berkerudung. Walau memang menampilkan lagu-lagu dangdut masa kini, akan tetapi tak lantas artisnya menampilkan goyanga-goyangan yang heboh. 

HI tak lama menikmati sajian musik, karena Kami arus segera bergegas balik kanan menuju Tasikmalaya. Dan Kami pun pamit setelah foto bersama dengan kedua mempelai. Setelah keluar dari Garut Kota, Kami mampir dulu di sebuah warung untuk sekedar melepas lelah sambil menikmati kelapa muda.

Menjelang Ashar, Kami sudah sampai di Singaparna. Tak langsung menuju Kawalu, HI mampir dulu di Mapolres Tasikmalaya. HI disuruh oleh kakak untuk sekedar melihat barang bukti, yakni motornya yang sempat hilan beberapa bulan ke belakang. Nya sugan we aya didinya, timana we ai milik mah. Tapi, hasilnya nihil, dan perjalanan pun dilanjutkan.

Alhamdulillah, Kami sampai di Saguling dengan selamat. Setelah sholat Ashar dan sedikit berbincang dengan tuan rumah, HI pun undur diri pulang. Sembari huhujanan (hujan rintik-rintik), HI pulang menuju Ciamis. Alhamdulillah, pas Maghirb dugika kobong. 

Untuk Triana Ari Wibawa dan Sinta Bonita Pitaloka, HI ucapkan Selamat Menempuh Kehidupan Rumah Tangga. Semoga Rumah Tangga yang Kalian Bina, Menjadi Rumah Tangga yang Sakinah Mawaddah Warrohmah. Barokallohu Laka Wa Baroka 'Alaika Wa Jama'a Bainakuma Fi Khair.

Doakeun nya Mar, supaya urang bisa gera-gera nyusul (ngarep, hehehe), Aminn..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar