Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes. Pol. Martinus Sitompul menjelaskan kronologi ledakan bom rakitan di Mapolsek Rajapolah, Tasikmalaya pada Sabtu (20/7/2013) sekitar pukul 01.45 WIB.
Saat itu, dua orang pria berboncengan dengan menggunakan motor Yamaha Mio merah dari arah Kabupaten Ciamis masuk ke Mapolsek Rajapolah dan berhenti di halaman Mapolsek. Pria yang dibonceng terlihat membawa kantong keresek hitam. Setelah kedua pria itu turun, salah seorangnya kemudian meletakan bungkusan keresek warna hitam itu tepat di dekat dinding halaman Mapolsek Rajapolah. Setelah itu, mereka bergegas pergi setelah sempat berdiam dan mengobrol dulu di tempat itu.
Lima menit kemudian, kedua pelaku bergegas pergi meninggalkan halaman Mapolsek Rajapolah menuju Tasikmalaya, lalu 10 menit kemudian, tiba-tiba kantong keresek itu mengeluarkan bunyi ledakan yang sangat keras. Suaranya seperti ban truk pecah. Awalnya, polisi tidak menyangka bahwa suara itu bersumber dari kantong plastik itu. Setelah dicek, suara ledakan berasal dari kantong keresek yang dibawa pelaku tadi. Kantong keresek tersebut berisi bom rakitan.
Berdasarkan pantauan polisi, dari barang bukti bom yang telah meledak itu, salah satu bahan bakunya adalah panci presto. Saat meledak, panci itu terpental sejauh 30 meter. Belum dietahui motif pelemparan bom rakitan oleh kedua orang tidak dikenal itu. Polisi hingga kini masih menyelidiki motif pelemparan bom rakitan ini, dan pelaku masih buron. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi suara ledakan terdengar cukup keras.
Peristiwa ini sedikit menciderai kesucian bulan Ramadhan, yang seharusnya dihiasi dengan amal-amalan ibadah untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Mahaesa.
dikutip dari sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar