Jumat, 07 Juni 2013

Kecamatan Cimaragas, Kecamatan yang diapit oleh 2 Kabupten/Kota

Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis merupakan kecamatan yang diapit oleh dua Kabupaten/Kota yaitu sebelah barat berbatasan dengan Cineam Kabupaten tasikmalaya, dan sebelah timur berbatasan langsung dengan Kota Banjar. Sementara ke sebelah selatan yaitu Kecamatan Cidolog dan sebelah utara dberbatasan dengan Kecamatan Cijeungjing. 

Luas daerah Kecamatan Cimaragas adalah 26,55 KM2 terdiri dari lima desa yaitu, Bojongmalang, Raksabaya, Beber (desa si Sayah ini, hehehe), Cimaragas, dan Jayaraksa (desa yang baru dimekarkan dari Beber). Jumlah keseluruhan penduduk sebanyak 16.178 jiwa. Rata-rata penduduk Kecamatan Cimaragas memang berkecimpung dalam dunia pertanian. Dari data menurut mata pencaharian untuk petani sebanyak 2.556 orang, PNS 170 rang, swasta 386 orang dan pedagang 619 orang. Dengan letak geografis yang beada diantara beberapa Kota dan Kabupaten membuat sistem perekonomian masyarakat Cimarags berkembang pesat.

Penduduk Cimaragas dengan kebanyakan petani, maka dikarenakan diapit oleh beberapa kota dan kabupetn tersebut, maka distribusi hasil bumi terbilang mudah. Jangan heran apabila di daerah Tasikmalaya maupun Banjar tersebar beebagai hasil bumi dari daerah Cimaragas seperti rambutan dan sebagainya.

Menurut Camat Cimaragas, Suherman, S.IP., motto Cimaragas yaitu Mewujudkan Masyarakat Cimarags yang Agamis Mandiri dalam Agribisnis, tidak salah kalu Cimarags sangat mengoptimalkan potensi pertanian. Program pengembangan agribisnis begitu dinomorsatukan bagi seluruh pihak pemangku kebijakan di Cimaragas.

Hal tersebut dimaksudkan untuk mengoperasionalkan pembangunan agribisnis secara serasi dan seimbang serta berkembangnya usaha-usaha agribisnis. Program pelaksanaan tersebut diwujudkan dalam bentuk usaha pengembangan sentra-sentra produksi komoditas strategis (padi), maupun komoditi unggulan tanaman pangan (jagung, kacang tanah, kacang hijau, dan kadele) dan holtikultura (rambutan, jeruk, mangga, manggis, alpukat, dan sayr-sayuran), serta tanaman obat-obatan (jahe dan kencur) yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan berpeluang pasar cukup baik. Namun, semua itu harus didukung oleh usaha pengembangan sub sistem lainnya, mulai dari hulu (sarana prasarana) hingga sub sitem pengelolaan dan pemasaran hasil usaha tani.

Indikator keberhasilan program agribisnis tersebut dapat dilihat dari meningkatnya prasarana dan sarana pertanian, meningkatnya produktivitas melaluiteknologi, meningkatnya nilai tambah melalui pengolahan, meningkatnya posisi tawar petani, dan perusahaan agribisnis skala kecil dan menengah melalui pemasaran, serta berkembangnya dukungan penelitian dan pengembangan penyuluhan kelembagaan ekonomi petani dan sitem data serta informasi agribisnis. 

Cimaragas sudah menunjukan beberapa peningkatan terutama penegmbangan lahan produktif. Dalam hal penatagunaan lahan tersebut meliputi beberapa sektor. Antara lain sawah 378,36 hektare, perkebunan 382 hektare, kolam empang 70 hektare, kebun campuran 919 hektare, pemukiman 231 hektare dan tanah untuk kayu-kayuan 257,72 hektare. Jika dipresentasikan, maka kebanyakan lahan tersebut untuk pertanian dan perikanan. Untuk perkebunan saja, sejumlah komoditas tanaman bisa memproduksi hingga ton-an. Antara lain komoditas kelapa dengan luas lahan 252 hektare produksinya bisa mencapai 22.680 ton, lada dengan luas lahan 2 hektare produksinya 4,18 ton, kopi lahannya 5 hektare produksi 10,5 ton, karet 23 hektare produksi 220 ton, kakao 21 ha, kencur 8 hektare produksi 13.968 ton. Ini merupakan pencapaian yang membanggakan bagi para petani Cimaragas.

Namun demikian, pengembangan agribisnis terutama di daerah, acapkali menuai kendala yang melekat dengan sektor pertanian sehingga berbagai peluang tidak dapat diamnfaatkan secara optimal. Kendala klasik yang dihadai berupa skala usaha pertanian yang sangat kecil, rendahnya kemampuan permodalan petani, kondisi infrastruktur yang masih kurang menunjang, dan kebijakan pemerintah yang masih belum sepenuhnya mendukung.

Visi Kecamatan Cimaragas yaitu meningkatnkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan perekonomian yang dilandasi oleh potensi unggulan nyatanya sudah bisa terlihat dan dirasakan oleh masyarakat. Misalnya, perekonomian masyarakat dibidang usaha rumahan juga cukup menggeliat di Cimaragas. Sejumlah pengusaha home industri terutama bolu kijing dan sale Cimaragas biasa memasok ke Jakarta, Bandung ataupun Tasikmalaya. Semaik meningkatnya SDM juga memacu berkembangpesatnya perekonomian masyarakat. Kedepannya berbagai sektor bisa lebih maju lagi. 
Semoga!

*disadur dari sini. 

1 komentar:

  1. Untuk kebun LADA posisinya ada di mana ? saya mau belajar budidaya LADA. Terimakasih.

    BalasHapus